INDONESIA
Sejarah
Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi
wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan
India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang
yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling
bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa
era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan kemerdekaannya
di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman
dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan
periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari
Sabang
sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan
rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni Melayu
dan Papua di mana bangsa Melayu yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak
mendiami Indonesia bagian barat. Berdasarkan bangsa yang lebih spesifik, suku bangsa Jawa adalah suku bangsa yang termasuk dalam rumpun bangsa Melayu Deutero dan terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh
penduduk Indonesia.[8]
Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal
ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti
keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah
yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman
hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia
juga anggota dari PBB
dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari
1965,
dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60,
keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan
menjadi anggota dari OECD.
·
Letak astronomis
Indonesia adalah posisi
letak negara Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Biasanya
pembelajaran mengenai ini biasa ditemukan oleh para siswa termasuk saya, baik
itu SD, SMP, maupun SMA. Maka dari itu, pada kesempatan lali ini Espilen Blog
akan membagikan informasi mengenai letak astronomis negara Indonesia secara
lengkap. Mari kita mulai pembahasan, menurut posisi astronomisnya, Indonesia terletak
pada 6° LU (Lintang Utara) – 11° LS (Lintang
Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) – 141° BT (Bujur
Timur).
·
Garis Lintang
Garis lintang adalah garis khayal horizontal yang melingkari
bumi, sedangkan garis bujur adalah garis khayal vertikal yang menghubungkan
belahan bumi paling utara dan selatan.. Garis lintang ini
sejajar dengan garis equator atau yang dikenal dengan nama garis khatulistiwa.
Garis Lintang membentang mulai dari equator sampai ke wilayah kutub utara juga
selatan. Garis lintang ini memberi pengaruh terhadap zona iklim suatu wilayah.
Mereka yang letaknya berada di antara titik 23,27 o LU
– 23,27 o LS dikenal dengan iklim tropis sebab pada
titik tersebutlah matahari bersinar hampir sepanjang waktu. Wilayah tropis ini
hanya memiliki dua musim yakni panas dan penghujan. Dilihat dari garis
lintangnya, Indonesia masuk ke dalam kategori ini. Iklim lainnya adalah
sub-tropis dengan 4 musim dan iklim kutub.
·
Garis Bujur
Adalah
garis imajiner yang membelah bumi secara horizontal, dari barat ke timur. Garis
ini disebut juga garis meredien. Pada garis lintang, titik 0 o tepat
pada garis khatulistiwa, maka pada garis bujur titik 0 o –nya
ada pada garis kutub utara menuju kutub seatan yang secara tepat mengenai
sebuah kota di Greenwich Inggris. Garis bujur ini membagi beberapa tempa ke
dalam wilayah waktu yang berbeda. Untuk Indonesia, berdasarkan Keputusan
Presiden No.41 Tahun 1987 terdapat 3 zona waktu yakni WIB WITA dan WIT.
·
Dampak atau pengaruh letak astronomis
Indonesia :
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa letak astronomis
Indonesia mempengaruhi Negara ini tergolong sebagai Negara tropis. Sebagai
akibatnya, Indonesia memiliki beberapa iklim-iklim yang khas antara lain
sebagai berikut:
- Temperatur
yang cederung tinggi berkisar diantara 26o C - 28o C.
- Curah
hujan cukup tinggi, yakni 200 mm per tahunnya.
- Temperatur
yang lumayan tinggi, mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang
biasa dikenal juga sebagai hujan naik ekuator.
- Terjadinya
sebuah pelapukan bebatuan secara lebih cepat.
- Memiliki
keanekaragaman hayati (fauna dan flora) yang jauh lebih tinggi ketimbang
tempat lainnya di belahan bumi.
- Munculnya
gejala sosial yang khas dan dipengaruhi oleh model adaptasi penduduk
terhadap iklim yang berlaku di tempat tersebut.
Pengaruh lainnya yang diakibatkan oleh letak astronomis
berdasarkan garis bujur adalah perbedaan waktu yang antara lain sebagai
berikut:
- WIB atau
Waktu Indonesia bagian Barat: zona waktu ini mencakup Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan Barat juga Tengah. Adapun selisih waktunya dengan titik
Greenwich Mean Time atau GMT adalah tujuh jam lebih dini.
- WITA atau
Waktu Indonesia bagian Tengah: Zona waktu ini mencakup wilayah Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Bali, NTT, juga Sulawesi. Adapun selisih
waktunya dengan Greenwich Mean Rime atau GMT adalah delapan jam lebih
dini.
- WIT atau
Waktu Indonesia bagian Timur: Zona waktu yang satu ini melingkupi wilayah
Maluku juga Irian Jaya. Adapun selisih waktunya dengan GMT atau Greenwich
Mean Time adalah Sembilan jam lebih dini.
Dengan
demikian, Letak Astronomis Indonesia Berdasarkan pembagian waktu diatas,
dapat kita tarik kesimpulan bahwa perbedaaan waktu antara WIB dan WITA adalah 1
jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam. Sebagai contoh
jika di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB
dan di Merauke pukul 09.00 WIT.
·
Posisi
Indonesia terdiri atas letak astronomis, letak geografis dan letak geologis .
1. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari
permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal
yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia
Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT Berdasarkan letak
astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada
peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis
equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.
Pengaruh letak Astronomis Indonesia adalah ;
a) Wilayah Indonesia
berada di zona iklim tropis
b) Wilayah Indonesia
terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu ; Waktu Indonesia bagian Barat
(WIB), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur
(WIT) yang disebabkan setiap pergeseran 15 garis bujur menyebabkan terjadinya
perbedaan waktu satu jam.
2. Letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan
di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di
antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang,
yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim musim dan
perekonomian.
3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di
permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan
Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan
tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan
terjadinya gempa bumi.
Hubungan posisi
geografis dengan perubahan musim di Indonesia
1) Indonesia mendapat iklim Musim /muson ( terdapat dua musim yaitu hujan
dikenal karena pergerakan angin musim barat dan kemarau dikenal karena
pergerakan angin musim timur secara bergantian tiap 6 bulan sekali )
2) Kelembaban udara relatif tinggi
3) Curah hujan tinggi
4) Indonesia dilalui garis katulistiwa sehingga mendapat panas sepanjang tahun
5) Indonesia terdapat iklim laut
Angin Muson di
Indonesia
Angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot, angin bertiup dari
daerah yang bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, di belahan bumi
utara angin berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan angin berbelok
ke kiri.
Adanya letak geografis, menyebabkan terjadinya gerakan angin muson yang melalui
Indonesia. Angin muson (musim) di Indonesia terjadi dalam dua periode yaitu :
1. Angin Musim (muson) Barat, terjadi antara bulan Oktober – April. Bertiupnya
angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara
dan selatan. Pada saat itu utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di
utara lebih tinggi dari pada selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan
Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia.
2. Angin Musim (muson) Timur, terjadi antara bulan April – Oktober. Bertiupnya
angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi
selatan dan utara. Pada saat itu selatan musim dingin, sehingga menyebabkan
tekanan di selatan lebih tinggi dari pada utara, maka angin bertiup dari
selatan (Australia) menuju Asia melewati Indonesia.
Perubahan Musim di
Indonesia
Letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson,
yang berpengaruh terhadap perubahan musim di Indonesia. Perubahan musim di
Indonesia terjadi dari musim hujan dan musim kemarau dengan fenomena alam,
sebagai berikut :
1. Musim Hujan
Musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober sampai April. Musim hujan
di Indonensia disebabkan oleh hembusan Angin Muson Barat yang bertiup dari
Benua Asia yang bertekanan maksimum ke Benua Australia yeng bertekanan minimum.
Angin Muson Barat ini banyak membawa uap air, sehingga di sebagian besar
wilayah Indonesia mengalami musim hujan.
Menurut jenisnya tipe hujan terdiri dari tiga macam, yaitu sebagai berikut ini
:
a. Hujan Zenithal atau Hujan Konveksi
Hujan zenithal atau hujan konveksi adalah hujan yang terjadi karena udara
permukaan yang naik akibat pemanasan Matahari menjadi lebih dingin dan
mengembun kemudian turun menjadi hujan yang turun tegak lurus dan biasanya
terjadi siang hari.
b. Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah lereng pegunungan.
c. Hujan Frontal/Hujan Silikon
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena pertemuan masa udara panas
dengan masa udara dingin yang terangkat naik disertai angin berputar (siklon).
2. Musim Kemarau
Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April sampai Oktober. Musin
kemarau disebabkan oleh hembusan angin muson timur yang bertiup dari Benua
Australia yang bertekanan maksimum ke Benua Asia yang bertekanan minimum.
Hembusan angin ini sedikit membawa uap air sehingga Indonesia mengalami musim
kemarau.
Persebaran Flora dan
Fauna di Indonesia
Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumber daya
hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman flora dan
fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta alam datang ke Indonesia
untuk meneliti flora dan fauna.
1. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada
juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai
tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain sebagai berikut :
a) Iklim
b) Jenis tanah
c) Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
4) Biotik (pengaruh makhluk hidup/ manusia dan hewan ).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keaneka-ragaman jenis
tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara
dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat
dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang
lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar
dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
a.Klasifikasi iklim Junghuhn : zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan
berdasar ketinggian tempat di Indonesia :
1) Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah
kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
2) Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah
kopi, tembakau, teh, sayuran.
3) Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah
teh, sayuran, kina, pinus.
4) Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
b. Klasifikasi iklim
Köppen Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman,
sekitar tahun 1884. Kemudian, seorang ahli iklim Jerman yang bernama Rudolf
Geiger bekerjasama dengan Köppen untuk merubah sistem klasifikasi, sehingga
sistem ini kadang-kadang disebut sebagai sistem klasifikasi Köppen–Geiger .
Sistem ini menggabungkan temperatur dan kelembaban rata-rata bulanan dan
tahunan, dan kelembaban musiman.[2]
1) KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal
2) KELOMPOK B :Iklim kering (gersang dan semigersang)
3) KELOMPOK C :Iklim sedang/mesotermal
4) KELOMPOK D :Iklim benua/mikrotermal
5) KELOMPOK E : Iklim kutub
Jenis hutan
Berdasar pengaruh oleh iklim :
a.Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan
memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada
musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau
kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim
banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b.Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia
beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak
memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur
udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Ciri hujan tropis : pohonnya tinggi – tinggi dan heterogen, serta daunnya lebat
c.Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
d.Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara
Timur, baik untuk peternakan.
e.Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur.
Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan
Barat dan Kalimantan Selatan.
berdasarkan Jenis tumbuhan
a.hutan homogen ( satu jenis tumbuhan )
b.hutan heterogen ( beragam jenis tumbuhan )
berdasarkan Fungsi
a.hutan lindung
b.hutan penyangga
c.hutan suaka
d.hutan produksi
e.hutan wisata
Persebaran Fauna
(dunia hewan) di Indonesia
Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam,
gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia
digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel
Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Secara ringkas tiga kelompok fauna di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makasar
dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang
besar seperti gajah, harimau, badak, beruang, orang utan,banteng
2) Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan
pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru,
burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.
3) Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah Indonesia, meliputi
Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti
kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung maleo.
Jenis Tanah &
Pemanfaatannya di Indonesia
Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling atas. Tanah terbentuk secara alami
yaitu dari hasil pelapukan dan pengendapan batuan bahan-bahan organik. jenis di
Indoesia ada yang subur dan ada juga yang tidak subur.
Susunan lapisan tanah
a) Lapisan tanah atas ( topsoil )
warna cokelat kehitaman, lebih gembur disebut tanah petanian
b) Lapisan tanah bawah (subsoil)
warna kemerah-merahan, lebih muda dan lebih padat disebut tanah cadas
c) Lapisan bahan induk ( regolith )
Warna kemerah-merahan atau kelabu keputihan, sukar ditembus oleh akar
d) Lapisan batuan induk ( bedrock) yang terletak pada lapisan paling bawah
Suatu tanah dikatakan
subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Banyak mengandung unsur hara (zat yang dibutuhkan tanaman),
b. Cukup mengandung air,
c. Struktur tanahnya baik.
Jenis tanah yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Tanah Alluvial (tanah endapan)
Tanah Alluvial adalah tanah yang terbentuk dari hasil pengendapan lumpur sungai
yang terdapat di dataran rendah. Tanah ini tergolong sangat subur dan baik
untuk daerah pertanian padi.
2. Tanah Vulkanik (tanah gunung api)
Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari hasil material letusan gunung
api yang telah mengalami pelapukan. Tanah vulkanik merupakan tanah yang sangat
subur karena banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jenis
tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung api.
3. Tanah Humus
Tanah humus dari pelapukan tumbuh-tumbuhan terutama di daerah hutan yang masih
lebat, dan sifat tanah ini sangat subur.
4. Tanah Organosol (tanah gambut)
Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan bahan-bahan organik
terutama pembusukan tumbuhan rawa-rawa. Tanahnya kurang subur. Jenis tanah ini
banyak terdapat di daerah rawa-rawa Sumatera, Kalimantan dan Papua.
5. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah yang terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan
tinggi dan suhu udara rendah.Di Indonesia jenis tanah ini terdapat di daerah
pegunungan. Tanah podzolit tergolong subur.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk unsur-unsur hara yang ada di dalam
tanah telah hilang, larut oleh curah hujan yang tinggi. Tanahnya tidak subur,
banyak terdapat di Kalimantan Barat, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.
7. Tanah Pasir
Tanah pasir terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan sedimen. Ciri tanah
pasir ialah berkerikil dan butirannya kasar. Tanahnya tidak subur, sehingga kurang
baik untuk pertanian.
8. Tanah Mediteran (tanah kapur)
Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur.
Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman jati. Jenis tanah ini
terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Maluku.
Hubungan antara kondisi fisik dan kegiatan ekonomi Indonesia
1. Pemanfaatan lahan dataran pantai
tambak/payau, sawah pasang surut, industri garam, pelabuhan
2. Pemanfaatan lahan dataran rendah
Perkantoran, sawah irigasi, Perdagangan, Jasa, sawah tadah hujan, tanah tegal
3. Pemanfaatan lahan dataran tinggi
Perkebunan, hortikultura, peternakan, kehutanan
8 PULAU TERLUAR DI SEKITAR KEPULAUAN RIAU
~ Kepulauan Riau
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau
berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi
Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di
selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat.
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota,
47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil
yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601
km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.
1. Pulau Nipa
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan
Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan
Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pelabuhan Sekupang di pulau
Batam yang dapat dilihat dalam jalur perjalanan ferry dari pelabuhan Sekupang
menuju pelabuhan HarborFront di Singapura. Letak koordinat dari pulau Nipa
adalah 1° 9′ 13″ LU, 103° 39′ 11″ BT
2. Pulau Pelampong
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan
Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan
Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pulau Batam dengan koordinat
1° 7′ 44″ LU, 103° 41′ 58″ BT
3. Pulau Berakit atau Pulau Batu Berhanti
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan
Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan
Riau. Pulau ini berada di sebelah barat laut dari pulau Sambu (pangkalan minyak
Pertamina di pulau Batam) yang dapat dilihat dalam jalur perjalanan ferry dari
pelabuhan Batam Centre menuju pelabuhan HarborFront di Singapura. Letak
koordinat dari pulau Batu Berhanti adalah 1°11′6″LU,103°52′57″BT
4. Pulau Nongsa
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia dengan
Singapura, dan merupakan wilayah dari pemerintah kota Batam, provinsi Kepulauan
Riau. Pulau ini berada di sebelah utara tidak jauh dari pelabuhan Nongsa di
pulau Batam yang dapat dilihat dalam jalur perjalanan ferry dari pelabuhan
Nongsa menuju pelabuhan Tanah Merah di Singapura. Letak koordinat dari pulau
Nongsa adalah 1° 12′ 29″ LU, 104° 4′ 47″ BT
5. Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti
dalam sebutan sumber-sumber sejarah, adalah sebuah pulau kecil yang berjarak
kurang lebih 3 km dari Kota Tanjungpinang, pusat pemerintahan Provinsi
Kepulauan Riau. Pulau ini berukuran kurang lebih 2.500 meter x 750 meter, dan
berjarak lebih kurang 35 km dari Pulau Batam. Pulau ini dapat dituju dengan
menggunakan perahu bot atau lebih dikenal bot pompong. Dengan menggunakan bot
pompong, memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
6. Pulau Rempang
dengan luas kurang-lebih 165 km² adalah pulau di wilayah pemerintahan kota
Batam, provinsi Kepulauan Riau yang merupakan rangkaian pulau besar kedua yang
dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Pulau ini berada kira-kira 3 km
di sebelah tenggara pulau Batam dan terhubung oleh jembatan Barelang ke-5
dengan pulau Galang di bagian selatan. Pada saat ini pulau Rempang banyak
dikembangkan untuk wilayah pertanian dan perikanan Sembulang, selain juga
mempunyai beberapa buah pantai yang bagus.
7. Pulau Sambu
adalah sebuah pulau yang terletak dekat dengan Pulau Batam di Kepulauan Riau.
Pulau ini, adalah salah satu pulau pemasok minyak bumi terbesar.[rujukan?]
Pulau yang dahulunya di naungi oleh PT.SHELL (sekrang berganti nama menjadi
PT.PERTAMNA), hanya bebnetuk lonjong kedapan, seperti pulau-pulau lainya, namun
pulau ini mempunyai penduduk yang cukup menghuni dan mempunyai niai-nilai
historis yang sangat tinggi. pernah menjadi benteng pertahanan dari BELANDA
saat jaman penjajahan dulu. Pulau Sambu sengaja dibangun sebagai terminal
minyak Pertamina pada tanggal 16 Agustus 1897 jauh sebelum Kota Batam berdiri.
8. Pulau Damar
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Natuna, atau bagian
dari Laut Cina Selatan yang berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Damar ini
merupakan wilayah dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau ini berada di sebelah barat dari Pulau Jemaja dan Pulau Anambas dengan
koordinat 2°44′29″ LU dan 105°22′46″ BT.
Pulau Damar atau masyarakat menyebutnya Tokongatap termasuk gugusan Kepulauan
Anambas yang terletak di laut Natuna dan berbatasan dengan Malaysia. Pulau ini
berupa batuan besar yang kokoh dan bertebing curam.